I AM A SECRET ADMIRER
Hari itu aku sedang mengeluarkan sepeda motor di parkiran sekolahku, tiba-tiba dari belakang ada cowok yang membantukun mengeluarkan sepeda motorku.
"terimakasih",(tersenyumku kepadanya).
Ia hanya membalas senyumku dan berjalan menuju Musholah Sekolah.
Sampai di rumah, sampai larut malam, sampai aku mau tidur entah kenapa aku masih teringat senyuman dia, manis sekali. Besoknya aku kembali melihat dia, ternyata dia anak kelas X 9. Semenjak pertemuan di parkiran kemarin entah kenapa ingin sekali aku mengenalnya, aku berusaha mencari tau siapa dia. Hari-hari pun berlalu ketika aku hendak mendirikan Sholat Dhuhur di musholah aku berjumpa lagi dengan dia, kali ini dia tak mengenakan jaket sehingga nama dia di baju OSIS pun terlihat. Ku lihat sekilas ternyata tertulis Muhammad Ikhsan, oh kini kutahu namanya.
Sepulang sekolah aku buka akun facebook lalu kucari di kolom pencarian dan aku menemukannya, aku lihat tentang dia, lihat beranda dia, baru tersadar kalau dia berbeda dengan yang lainnya. Hari-hariku kini selalu stallker facebook dia hingga kini aku perlahan melupakan Anton. Tetapi stallker aja tak cukup buwatku, aku ingin mengenalnya tapi tak punya nyali untuk kenalan. Huh gak nyangka kalau jiwa ini jiwa pengecut.
Kepengecutanku terus berlanjut hingga aku naik kelas XI, ternyata aku tak diizinkan sekelas lagi dengan dia. Aku mencoba melupakannya namun kusadari kalau rasa kagumku sudah merebak menjadi virus sayang. Tapi tak apalah mungkin dia penyemangat bagiku.
Hari berganti hari namun jiwa pengecut ini masih saja menghantui. Sakit, ya memang sakit, tapi mau bagaimana lagi. Aku tak mampu menceritakan ke teman lain bahkan sahabatku sendiri, mungkin karna aku takut jika nanti bakal diketawain, tapi bukan itu yang aku khawatirkan melainkan aku belum siap, haduh sama aja deh tapi yang jelas aku belum mampu menceritakan ke yang lain. Rasa ini pun tetap tertata rapi dalam hati.
Suatu saat aku tak kuat lagi memendam rasa sakit ini sendirian hingga kutemukan teman baikku Eva yang juga merasakan hal yang sama sepertiku, aku ceritakan semuanya kepada dia tapi aku tak menyebut nama Ikhsan. Tapi biar gimanapun status dia yang sekarang sudah berpacaran, jadi mana mungkin aku mendukungnya untuk sama-sama mendapat idola rahasia kita masing-masing, yang ada aku marusak hubungan nyata dia demi mimpi yang mungkin tak akan terwujud, ohh sakitnya jadi seorang secret admirer..............
lanjutin oooh
BalasHapusditunggu ya crita slanjutnya :D
BalasHapusokk, nanti guee tambahin, tunggu aja yahh
BalasHapus